DAYA LISTRIK KURANG - 50 INVESTOR HENGKANG, SUMATERA UTARA DILEMA


Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi sedang dilema mengenai masalah kekurangan daya listrik yang mengakibatkan hengkangnya 50 investor dari Sumut ke Majalengka. Dari data yang bisa dihimpun, Daya yang tersedia di Sumut masih sebesar 2.800 megawatt (MW). Dari total tsb, terdapat 2.100 yang diserap dan sisanya 700 MW cadangan daya. Sementara terkait dengan investasi Sumut hingga tahun 2028, dibutuhkan sekitar 5.362 MW lagi.


Dalam kunjungan kerja (Kunker) Komisi VI DPR RI di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Medan, Pada Jumat, (28/2) kemarin, Kehadiran rombongan Komisi VI DPR RI yang dipimpin Martin Manurung.

Menurut dia (Edy Rahmayadi), kebutuhan daya itu untuk mendukung rencana 16 program pembangunan prioritas yang sudah masuk di APBN, termasuk di antaranya Sumut Sport Center, rumah sakit internasional, Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dan lainnya. "Saat itu kami undang investor dari Hongkong datang kemari.

Kami bawa mereka melihat ke kawasan industri Batubara. Mereka lihat dan dipelajari. Habis itu tak jadi membuka investasinya di Sumut," seraya mengatakan mereka pun hengkang ke Majalengka. Bahkan, dirinya sedikit agak sewot dengan masalah tersebut. "Lalu saya cek, ternyata ada satu persoalannya adalah tentang energi. Kalaulah jadi itu dipaksakan 50 perusahaan masuk ke situ, energi kita tak cukup. Makanya mereka mundur. Jadi permasalahan utamanya adalah energi," tambahnya.

Untuk mengatasi kurangnya daya listrik itu, Edy mengungkapkan, dirinya telah mengundang investor untuk membangun pembangkit listrik di Kabupaten Batubara berkapasitas 4.800 MW. Adapun pembangkit itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), yang akan dibangun oleh Hanlim Corporation Co., Ltd, asal Negara Korea Selatan. Edy menambahkan, investor sudah siap membangun pembangkit itu, namun terkendala karena ijin dari PLN yang tak kunjung terbit. Untuk itu, gubernur meminta dukungan Komisi VI DPR RI untuk lancarnya pembangunan PLTGU itu.

Menurut Edy, rencana pembangunan pembangkit dilakukan 3 tahap, pertama 2x800 MW. Sehingga nanti kekurangan 700 MW, yakni 4.800 MW dari rencana kebutuhan 5.361 MW, diharapkan dapat dipenuhi PLN. "Memang kalau dihitung sekarang kita surplus 700 MW, tapi kita tidak bisa berhenti di sini. Di Tahun 2024 PON di sini, kami butuh Sport Center yang membutuhkan energi yang besar dan banyak lagi yang akan kami rencanakan," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Regional Bisnis Sumatra PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, PLN terus menguatkan pasokan daya di Sumut. Dalam Rencana Pengembangan Kelistrikan Sumut sesuai RUPTL 2019-2028, akan ada pertambahan daya 3.662,4 MW, yakni 1.678 MW dibangun PLN, 1.674 MW dari swasta dan 300 MW dari kerjasama-kerjasama. 
Selain itu, lanjut dia, akan dibangun transmisi 2.841,4 kms, yang terdiri dari 1.108,4 kms di saluran 150 kV, 1.193 kms di saluran 275 kV dan 500 kms di saluran 500 kV.Wiluyo menambahkan, akan dibangun juga gardu induk 8.300 MVA, yang terdiri dari 3.330 MVA di saluran 150/20 kV, 3.500 MVA di saluran 275/150 kV dan 1.500 MVA di saluran 500/275 kV.

Sebelumnya, Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengatakan kesiapan pihaknya mendorong terwujudnya penyediaan listrik sebagaimana yang diinginkan Gubernur Edy Rahmayadi. "Secara bertahap akan kita wujudkan," kata politisi NasDem itu, seraya mengatakan akan mendorong PLN untuk menerbitkan ijin pembangunan PLTGU 4.800 MW di Batubara.Terhambatnya ijin pembangunan PLTGU 4.800 MW itu, menurut Martin karena proses pergantian di direksi PLN beberapa waktu lalu. "Namun tadi kan sudah kita tanya juga ke PLN, dalam waktu dekat akan bereslah itu," sebutnya.

Akankah Sumatera Utara mendapatkan dukungan dari Pemerintah RI dalam menyedikan listrik ???

Sumber:
https://hariansib.com/Medan-Sekitarnya/Edy-Rahmayadi-Curhat--Daya-Listrik-Kurang-50-Investor-Hengkang-dari-Sumut 
Editor:
Mr. Donat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Perusahaan Komoditi di Papua Barat

Air Mineral Kemasan Semakin Menjanjikan. Siapa Yang Di Untungkan?

Ada Apa Dengan Industri Elektronika dan Telematika di Dunia Saat Ini. Sebuah Gambaran Dari Masyarakat Pengguna